Artikel Pembakit Listrik Tenaga Nuklir | PLTN
Pembakit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)
Pengertian Pembakit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) adalah stasiun pembangkit listrik thermal di mana panas yang
dihasilkan diperoleh dari satu atau lebih reaktor
nuklir pembangkit listrik. PLTN termasuk dalam pembangkit daya base load, yang dapat
bekerja dengan baik ketika daya keluarannya konstan (meskipun boiling water reactor dapat turun hingga
setengah dayanya ketika malam hari). Daya yang dibangkitkan per unit pembangkit
berkisar dari 40 MWe hingga 1000 MWe. Unit baru yang sedang
dibangun pada tahun 2005
mempunyai daya 600-1200 MWe.
Berikut adalah komponen/sistem utama dari teras PLTN :
1. Bahan bakar (fuel)
bahan fisil (yaitu bahan yang
cendrung untuk berfisi ketika ditumbuk neutron seperti U-235), baik yang ada
pada uranium alam ataupun telah diperkaya.(Uranium alam hanya mengandung 0.7%
U-235 dan sisanya kebanyakan U-238 yang bersifat fertile, yaitu probabilitas
untuk berfisinya kecil. Sehingga pada umumnya bahan bakar nuklir diperkaya
artinya ditambahkan konsentrasi U-235 nya). Terkadang pada bahan bakar juga
ditambahkan Plutonium yang bersifat fisil. Bahan bakar pada reaktor nuklir
berbentuk pelet logam atau oksida.
2. Struktur bahan bakar (cladding)
selongsong
logam yang ditempati atau mengungkung pellet bahan bakar. Cladding atau disebut
juga struktur bahan bakar melindungi bahan bakar dari korosi dan mencegah
keluarnya produk fisi.
3.
Moderator
terbuat dari unsur ringan (dibuat unsur ringan mendekati
neutron karena secara fisika pengurangan energi akan efektif ketika partikel
menumbuk partikel lain yang masanya mrip), moderator berfungsi untuk
memperlambat neutron hasil fisi sehingga menjadi neutron termal (neutron dengan
energi rendah) tanpa menyerap neutron tersebut. Pada PLTN tipe PWR moderator
yang digunakan adalah H2O atau air ringan (sebenarnya air yang biasa kita
kenal, tapi dikhususkan penamaan air ringan karena ada D2O yang disebut air
berat). Neutron sengaja diperlambat karena dalam keadaan energi yang rendah
akan memperbesar terjadinya reaksi fisi ketika bertumbukan dengan U-235 dari
bahan bakar.
4. Pendingin (coollant)
berfungsi untuk mentransfer panas
yang dibangkitkan pada bahan bakar di teras ke pembangkit uap (steam
generator,SG) untuk lebih lanjut memutar turbin. Pendingin ini bersirkulasi
melalui bahan bakar dan pembangkit uap, ketika bersentuhan dengan bahan bakar
pendingin mengambil panas lalu ketika sampai di pembangkit uap, panas tersebut
ditransfer kepada air yang lebih dingin ( dalam bejana SG, tentunya tanpa
terjadi kontak fisik, transfer panas terjadi secara konduksi dan konveksi) dan
memberikan panasnya. Pada reaktor tipe PWR didesain agar pendingin tidak sampai
mendidih (tetap dalam satu fasa, fasa cair), untuk mencegah air yang
bertemperatur tinggi untuk mendidih maka diberikan tekanan tinggi dengan adanya
bejana pengatur tekanan (pressurizer).
5. Batang control (control rods)
terbuat dari bahan penyerap neutron,
batang ini dapat dikeluarkan atau dimasukkan ke dalam teras reactor untuk
mengontrol populasi dan reaksi neutron pada teras, dan menjaga teras agar tetap
pada keadaan kritis, juga bergunan untuk menghentikan reaksi-reaksi neutron
dengan menurunkan secara penuh batang kendali.
6. Bejana tekan (pressure vessel)
adalah bejana yang memuat teras
bahan bakar dan semua komponen terkait, biasanya terbuat dari stainless steel.
Berfungsi untuk mencegah lepasnya bahan radioaktif pada kasus berlebihnya
tekanan.
7. Struktur pengungkung
terbuat dari beton dan terkadang
ditambahkan lapisan logam ditengahnya, berfungsi untuk melindungi operator dan
masyarakat umum dari radiasi.
8. Bejana pengatur tekanan
(pressurizer)
berfungsi untuk mengatur tekanan
pada teras. Pada tipe reaktor nuklir PWR tekanan pada teras dibuat tinggi
hingga 15,5 Kpa, hal ini untuk mencegah mendidihnya pendingin (dalam hal ini
air ringan). Ketika terjadi kelebihan tekanan pada teras, pressurizer juga
dapat mengurangi dengan mekanisme ’penggembosan’.
9. Pembangkit uap (steam generator)
bejana
terjadinya pertukaran panas antara air yang telah mengambil panas dari bahan
bakar dengan air pada siklus kedua (siklus pertama adalah siklus pendingin yang
bersirkulasi antara bahan bakar dan SG, disebut juga siklus primer, dan siklus
kedua bersirkulasi antara SG dan turbin, disebut juga siklus sekunder—perhatikan
bahwa pada tiap siklus air betul-betul jadi pembawa panas/energi disatu sisi
menerima lalu disisi lain memberikan energi tersebut). Air pada siklus sekunder
kemudian menjadi uap karena panas yang diterimanya, lalu uap inilah yang
memutar turbin.
A.
CARA KERJA PLTN (Pembangkit Listri tenaga
Nuklir)
Prinsip kerja
PLTN hampir mirip dengan cara kerja pembangkit listrik tenaga uap (PLTU)
berbahan bakar fosil lainnya. Jika PLTU menggunakan boiler untuk menghasilkan
energi panasnya, PLTN menggantinya dengan menggunakan reaktor nuklir.
Seperti
terlihat pada gambar 1, PLTU menggunakan bahan bakar batubara, minyak bumi, gas
alam dan sebagainya untuk menghasilkan panas dengan cara dibakar, kemudia panas
yang dihasilkan digunakan untuk memanaskan air di dalam boiler sehingga
menghasilkan uap air, uap air yang didapat digunakan untuk memutar turbin uap,
dari sini generator dapat menghasilkan listrik karena ikut berputar seporos
dengan turbin uap.
PLTN juga
memiliki prinsip kerja yang sama yaitu di dalam reaktor terjadi reaksi fisi
bahan bakar uranium sehingga menghasilkan energi panas, kemudian air di dalam
reaktor dididihkan, energi kinetik uap air yang didapat digunakan untuk memutar
turbin sehingga menghasilkan listrik untuk diteruskan ke jaringan transmisi.
Berikut adalah dampak positif dan negative dari teknologi
nuklir
A.
DAMPAK
POSITIF.
1.Penggunaan energi nuklir akan
berdampak pada penghematan bahan bakar fossil dan perlindungan lingkungan.
Pembangkitan listrik bertanggungjawab atas 25% konsumsi bahan bakar fossil
dunia. Dengan menggunakan energi nuklir untuk menghasilkan listrik akan
mengurangi perlunya membakar bahan bakar ini, sehingga cadangannya dapat
bertahan lama.
2.PLTN secara langsung memberi manfaat
kepada negara-negara berkembang. Makin besar sumbangan nuklir, makin rendah
laju peningkatan harga-harga bahan bakar fossil. Karena, biaya energi yang
tinggi berarti bahwa makin banyak usaha diberikan dalam mendapatkan energi dan
makin sedikit dihasilkan barang dan jasa. Sumber daya yang telah dibebaskan
dapat digunakan untuk menghasilkan barang-barang atau untuk tujuan-tujuan
sosial-ekonomi.
3.Dalam operasi normal PLTN sangat
sedikit menyebabkan kerusakan lingkungan dan bermanfaat bila mereka
menggantikan pembangkit-pembangkit yang mengemisi CO2, SO2 dan NOx. Dalam
kaitan ini mereka akan membantu mengurangi hujan asam dan membatasi emisi gas
rumah kaca.
4.Energi nuklir telah memainkan peran
signifikan dalam suplai listrik dunia dan sumber utama listrik di sejumlah
negara. Produksi listrik dunia dari nuklir tumbuh cepat dan kini menyumbang
hampir seperlima listrik yang dibangkitkan di negara-negara industri atau 17%
pada produksi listrik dunia, dan berkisar 5% konsumsi energi primer dunia.
5. Kebijakan non-nuklir akan mendorong peningkatan harga-harga energi, menyebabkan kerentanan ekonomi, membuat industri kurang kompetitif, mengurangi standar-standar kehidupan dan menimbulkan risiko pengangguran lebih tinggi.
5. Kebijakan non-nuklir akan mendorong peningkatan harga-harga energi, menyebabkan kerentanan ekonomi, membuat industri kurang kompetitif, mengurangi standar-standar kehidupan dan menimbulkan risiko pengangguran lebih tinggi.
5.
PLTN
telah terbukti dan mempunyai potensial paling besar dalam sumber-sumber daya
B.
DAMPAK
NEGATIF.
1.Reaktor nuklir sangat membahayakan
dan mengancam keselamatan jiwa manusia. Radiasi yang diakibatkan oleh reaktor
nuklir ini ada dua. Pertama, radiasi langsung, yaitu radiasi yang terjadi bila
radio aktif yang dipancarkan mengenai langsung kulit atau tubuh manusia. Kedua,
radiasi tak langsung. Radiasi tak langsung adalah radiasi yang terjadi lewat
makanan dan minuman yang tercemar zat radio aktif, baik melalui udara, air,
maupun media lainnya
2.Teknologi Nuklir bisa di salah
gunakan untuk senjata pemusnah massal.
3.Ada beberapa bahaya laten dari PLTN
yang perlu dipertimbangkan. Pertama, kesalahan manusia (human error) yang bisa
menyebabkan kebocoran, yang jangkauan radiasinya sangat luas dan berakibat
fatal bagi lingkungan dan makhluk hidup. Kedua, salah satu yang dihasilkan oleh
PLTN, yaitu Plutonium memiliki hulu ledak yang sangat dahsyat. Sebab Plutonium
inilah, salah satu bahan baku pembuatan senjata nuklir. Kota Hiroshima hancur
lebur hanya oleh 5 kg Plutonium. Ketiga, limbah yang dihasilkan (Uranium) bisa
berpengaruh pada genetika. Di samping itu, tenaga nuklir memancarkan radiasi
radio aktif yang sangat berbahaya bagi manusia.
Daftar Pustaka
id.wikipedia.org/wiki/Pembangkit_listrik_tenaga_nuklir
Komentar
Posting Komentar