Artikel Pembakit Listrik Tenaga Angin | PLT Angin
Angin
adalah salah satu bentuk energi yang tersedia di alam, Pembangkit Listrik
Tenaga Angin mengkonversikan energi angin menjadi energi listrik dengan
menggunakan turbin angin atau kincir angin.
Cara kerjanya cukup sederhana,
energi angin yang memutar turbin angin, diteruskan untuk memutar rotor pada
generator di bagian belakang turbin angin, sehingga akan menghasilkan energi
listrik. Energi listrik ini biasanya akan disimpan ke dalam baterai sebelum
dapat dimanfaatkan.
A. Komponen
PTLTA
1.
Anemometer
Mengukur kecepatan
angin, dan mengirim data angin ini ke Alat Pengontrol.
2.
Blades (Bilah Kipas)
Kebanyakan turbin
angin mempunyai 2 atau 3 bilah kipas. Angin yang menghembus menyebabkan turbin
tersebut berputar.
3.
Brake (Rem)
Suatu rem cakram
yang dapat digerakkan secara mekanis, dengan tenaga listrik atau hidrolik untuk
menghentikan rotor atau saat keadaan darurat.
4.
Controller (Alat Pengontrol)
Alat Pengontrol ini
menstart turbin pada kecepatan angin kira-kira 12-25 km/jam, dan mematikannya pada
kecepatan 90 km/jam. Turbin tidak beroperasi di atas 90 km/jam, karena angina
terlalu kencang dapat merusakkannya.
5.
Gear box (Roda Gigi)
Roda gigi menaikkan
putaran dari 30-60 rpm menjadi kira-kira 1000-1800 rpm yaitu putaran yang
biasanya disyaratkan untuk memutar generator listrik.
6.
Generator
Generator pembangkit
listrik, biasanya sekarang alternator arus bolak-balik.
7.
High-speed shaft (Poros Putaran Tinggi)
Menggerakkan
generator.
8.
Low-speed shaft (Poros Puutaran Rendah)
Poros turbin yang
berputar kira-kira 30-60 rpm.
9.
Nacelle (Rumah Mesin)
10.
Rumah mesin ini terletak di atas menara . Di
dalamnya berisi gear-box, poros putaran tinggi rendah, generator, alat
pengontrol, dan alat pengereman.
11.
Pitch (Sudut Bilah Kipas)
Bilah kipas bisa
diatur sudutnya untuk mengatur kecepatan rotor yang dikehendaki, tergantung
angin terlalu rendah atau terlalu kencang.
12.
Rotor
Bilah kipas bersama
porosnya dinamakan rotor.
13.
Tower (Menera)
Menara bisa dibuat
dari pipa baja, beton, rangka besi. Karena kencangnya angin bertambah dengan
ketinggian, maka makin tinggi menara makin besar tenaga yang didapat.
14.
Wind direction (Arah Angin)
turbin yang menghadap angin, desain turbin
lain ada yang mendapat hembusan angin dari belakang.
15.
Wind vane (Tebeng Angin)
Mengukur arah angin,
berhubungan dengan penggerak arah yang memutar arah turbin disesuaikan dengan
arah angin.
16.
Yaw drive (Penggerak Arah)
Penggerak arah
memutar turbin ke arah angin untuk desain turbin yang menghadap angina. Untuk
desain turbin yang mendapat hembusan angina dari belakang tak memerlukan alat
ini.
17.
Yaw motor (Motor Penggerak Arah)
Motor listrik yang
menggerakkan penggerak arah.
B.
Cara
Kerja PLT Angin
Cara kerja dari pembangkitan listrik tenaga angin ini yaitu
awalnya energi angin memutar turbin angin. Turbin angin bekerja
berkebalikan dengan kipas angin (bukan menggunakan listrik untuk menghasilkan
listrik, namun menggunakan angin untuk menghasilkan listrik).
Kemudian angin akan memutar sudut turbin, lalu diteruskan untuk
memutar rotor pada generator di bagian belakang turbin
angin. Generator mengubah energi gerak menjadi energi listrik dengan teori
medan elektromagnetik, yaitu poros pada generator dipasang dengan material
ferromagnetik permanen. Setelah itu di sekeliling poros terdapat stator
yang bentuk fisisnya adalah kumparan-kumparan kawat yang membentukloop.
Ketika poros generator mulai berputar maka akan terjadi perubahan fluks
pada stator yang akhirnya karena terjadi perubahan fluks ini akan dihasilkan
tegangan dan arus listrik tertentu. Tegangan dan arus listrik yang dihasilkan
ini disalurkan melalui kabel jaringan listrik untuk akhirnya digunakan oleh
masyarakat. Tegangan dan arus listrik yang dihasilkan oleh generator ini berupa
AC (alternating current) yang memiliki bentuk gelombang kurang lebih
sinusoidal. Energi Listrik ini biasanya akan disimpan kedalam baterai
sebelum dapat dimanfaatkan.
Dafrat Pustaka
http://brainly.co.id/tugas/156086
Komentar
Posting Komentar